DAJJAL PEMIMPIN KAMI

Saran saya Anda Baca Juga

Kawan....  Catatan ibnuhasbie ini sengaja kubuat, agar suatu saat nanti ketika aku rindu masa-masa muda aku dapat dengan mudah membaca dan mengingatnya kembali peristiwa-peristiwa yang pernah aku alami pada suatu masa.
Melalui catatan ibnuhasbie ini pula aku ingin kalian semua tau bahwa aku pernah ada di dunia ini. Jika kalian ingin menanggapi atau memberi komentar tentang apapun yang aku temui dalam kehidupanku silahkan saja, aku sama sekali tidak keberatan.
Sekarang aku akan memulai catatan ibnuhasbie yang pertama.....

DAJJAL PEMIMPIN KAMI

Kampung kami kampung bahagia. Tapi tak sebahagia namanya karena kampung kami miskin dan tak ada kekayaan alam yang bisa kami dapat dari kampung ini. Namun kami tetap bangga dengan pemimpin kami yang adil dan bijaksana, pemimpin yang tau dan memahami betul masing-masing keadaan kami, pemimpin yang tak henti-hentinya memberi semangat membuka jalan bagi kami keluar dari berbagai kesulitan hidup, pemimpin yang selalu ada saat kami butuh, pemimpin yang mengabdikan dirinya sepanjang masa untuk kebaikan kampung bahagia ini.

Berbagai upaya telah dilakukan agar kami dan kehidupan kami secara ekonomi membaik seperti halnya kehidupan orang-orang kampung sebelah. Upaya itu tak sia-sia dan kehidupan kamipun berangsur membaik. hingga suatu saat ajal menjemputnya dan kepemimpinanpun harus dialihkan.

Entah iblis mana yang mengutus. Beberapa minggu yang lalu orang ini kembali ke dalam lingkungan kami setelah beberapa tahun lamanya menghilang dari kampung bahagia. Kini ia ada di tengah-tengah kami dan mengkalim dirinya sebagai pemimpin baru kami.

Masih terbayang dengan jelas di benak kami  berbagai ancaman dan teror yang ia lakukan bila kami tak memenuhi semua kemauannya. Betapa saat itu tak ada lagi rasa kemanusiaan yang patut dihargai. Kami semua seperti binatang yang wajib tunduk dan melaksanakan perintah, sementara hak-hak kami sedikitpun tak pernah dipenuhi.

Kekejaman itu kembali mengusik kehidupan kami. Semua orang mulai diliputi kecemasan karena ulahnya menebar teror dan ancaman. Suasana kampung tak lagi menyenangkan, tak lagi dipenuhi keceriaan, tak terdengar lagi canda dan tawa diantara penduduk yang setiap saat menghiasi kehidupan mereka. Kini Kampung ini kembali seperti dulu tak ubahnya seperti kuburan, mencekam sepanjang hari.


Kini kami dipimpin seorang dajjal sang penghancur bila kata-katanya tak lagi didengar.