Terima kasnih anda telah berkunjung di ibnuhasbie.blogspot.com

Entri Populer

ARSIP

Minggu, 21 November 2010

HAJINYA MABRUR TANPA BERHAJI

Saran saya Anda Baca Juga



والحجُّ المبرور ليس له جزاءٌ إلا الجنّة
Sabda Rasulullah SAW : Orang yang memperoleh haji Mabrur, tiada balasan baginya kecuali syurga ).
Lantas timbul pertanyaan,apakah ada jemaah haji yang tidak mendapat “haji mabrur”itu?. Jawabannya, ada. Mari kita pelajari ciri orang yang mendapat “haji mabrur” menurut Rasulullah SAW, paling tidak ada empat :  

Pertama : 
Tutur katanya selalu baik, dan menyenangkan orang lain. Memiliki sifat terpuji seperti sabar, rendah hati ( tawaddhu’ ) dan, pemaaf.
 Kedua : 
Seorang yang sudah menyandang gelar haji akan lebih ta’at beribadah, dibanding sebelum berhaji.
 Ketiga :
Seorang haji akan selalu menghindarkan diri dari berbohong dan selalu berlaku jujur dalam kesehariannya.
Keempat :
Memiliki sifat sosial yang lebih baik, suka berinfak, dan suka menolong sesama.
Apabila keempat sifat diatas sudah menyatu dalam kepribadian seorang “ haji ” maka berarti ia telah mendapat “ Haji Mabrur ”. Begitu pula sebaliknya, kalau jauh dari sifat-sifat dan sikap itu, kemungkinan ia tidak mendapat “Haji Mabrur”, tetapi mendapat “haji mardud”, yakni haji yang tidak diterima oleh Allah. Wallah A'lam Bisshawab.
--------------------------
Ada sebuah kisah nyata yang diceritakan oleh Imam dan Khotib Masjid Rohmah, Cairo Mesir, patut untuk kita renungkan.

Suatu ketika Hasan Al-Basyri menunaikan ibadah haji. Ketika beliau sedang istirahat, beliau bermimpi. Dalam mimpinya beliau melihat dua Malaikat sedang membicarakan sesuatu.
“Rasannya orang yang menunaikan haji tahun ini, banyak sekali” Komentar salah satu Malaikat
“Betul” Jawab yang lainya.
“Berapa kira – kira jumlah keseluruhan?”
“Tujuh ratus ribu”
“Pantas”
“Eh, kamu tahu nggak, dari jumlah tersebut berapa kira – kira yang mabrur”,
Selidik Malaikat yang mengetahui jumlah orang – orang haji tahun itu
“Wah, itu sih urusan Allah”
“Dari jumlah itu, tak satupun yang mendapatkan haji Mabrur”
“Kenapa?”
“Macam – macam, ada yang karena riyak, ada yang tetangganya lebih memerlukan uang tapi tidak dibantu dan dia malah haji, ada yang hajinya sudah berkali kali, sementara masih banyak orang yang tidak mampu, dan berbagai sebab lainnya’
“Terus?”
“Tapi Masih ada, orang yang mendapatkan Pahala haji mabrur tahun ini”
“Lho katannya tidak ada”
“Ya, karena orangnya tidak naik haji”
“Kok bisa”
“Begitulah”
“Siapa orang tersebut?”
“Sa’id bin Muhafah, tukang sol sepatu di kota Damsyiq”

Mendengar ucapan itu, Hasan Al-Basyri langsung terbangun. Sepulang dari Makkah, ia tidak langsung ke Mesir, Tapi langsung menuju kota Damsyiq (Siria). Sesampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa’id bin Muhafah.

“Ada, ditepi kota” Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya. Sesampai disana Hasan Al-Basyri menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,
“Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?” tanya Hasan Al-Basyri
“Betul, kenapa?”

Sejenak Hasan Al-Basyri kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya iapun menceritakan perihal mimpinya. “Sekarang saya tanya, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur, barang kali mimpi itu benar” selidik Hasan Al-Basyri sambil mengakhiri ceritanya.

“Saya sendiri tidak tahu, yang pasti sejak puluhan tahun yang lalu saya memang sangat rindu Makkah, untuk menunaikan ibadah haji. Mulai saat itu setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Dan pada tahun ini biaya itu sebenarnya telah terkumpul”
“Tapi anda tidak berangkat haji”
“Benar”
“Kenapa?”
“Waktu saya hendak berangkat ternyata istri saya hamil, dan saat itu dia ngidam berat”
“Terus?”
“Ngidamnya aneh, saya disuruh membelikan daging yang dia cium, saya cari sumber daging itu, ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh, disitu ada seorang janda dan enam anaknya. Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin daging yang ia masak, meskipun secuil. Ia bilang tidak boleh, hingga saya bilang bahwa dijual berapapun akan saya beli, dia tetap mengelak.
Akhirnya saya tanya kenapa?.. “daging ini halal intuk kami dan haram untuk tuan” katanya
“Kenapa?” tanyaku lagi ,
“Karena daging ini adalah bangkai keledai, bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakanya tentulah kami akan mati kelaparan,”
Jawabnya sambil menahan air mata.
Mendengar ucapan tersebut spontan saya menangis, lalu saya pulang, saya ceritakan kejadian itu pada istriku, diapun menangis, akhirnya uang bekal hajiku kuberikan semuanya untuk dia”
Mendengar cerita tersebut Hasan Al-Basyripun tak bisa menahan air mata.”Kalau begitu engkau memang patut mendapatkanya” Ucapnya.


Sumber : - www.ismusurizan.com - siteislam.blogspot.com

Komentar :

ada 0 komentar ke “HAJINYA MABRUR TANPA BERHAJI”

BERITA HARI INI

 

YAHOO PIPES

BERITA TERBARU

Editor template ibnuhasbie | Untuk template Catatan Harian