Terima kasnih anda telah berkunjung di ibnuhasbie.blogspot.com

Entri Populer

ARSIP

Senin, 06 Desember 2010

BAGAIMANA HIJRAH KITA ?

Saran saya Anda Baca Juga




Peristiwa Hijrah adalah merupakan awal tahun baru setelah shahabat Umar Ibnu Al-Khattab RA menetapkannya sebagai kalender hijriah. Hijrah berarti berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari suatu sikap kepada sikap yang lain yang harus didasarkan atas niat yang baik pula.
Hijrah adalah suatu peristiwa dalam sejarah Rasulullah SAW bersama-sama dengan Mukminin berpindah dari Makkah ke Madinah bukan berarti melarikan diri karena takut siksaan, atau karena tekanan musyrikin Quraisy semata. 
Hijrah adalah satu peristiwa penting, yang menjadi titik awal kebangkitan Dakwah Islam, sebuah dedikasi demi keyakinan dan bukti kepatuhan serta taat prinsip terhadap ajaran tauhid. Dalam peristiwa hijrah ini merupakan jawaban tegas atas seruan Allah melalui pembuktian kecintaan sejati kepada Muhammad Rasulullah SAW, dengan mengalahkan kecintaan terhadap harta benda, sanak keluarga serta kerelaan menggantinya dengan keikhlasan menerima Ajaran Islam.
 

Fenomena kekuatan umat Mukminin begitu jelas tercermin dalam peristiwa hijrah ini. Mereka menampilkan citra ajaran dan latihan yang di lakukan Rasulullah SAW terhadap pengikutnya, setelah mereka di uji dengan tekanan mental yang hebat di tanah air sendiri dan bahkan berbagai ancaman seperti penculikan (QS.8:26)” yang pada akhirnya mampu menampilkan satu sosok umat bermutu (khaiyr-ummah) yang siap memikul tanggung jawab manusiawi sebagai khalifah Allah di muka bumi.
 

Puncak kewibawaan ajaran Islam dalam peristiwa ini pula merupakan gerakan nyata dari interpretasi Wahyu Al Quran yang telah menjadikan Islam sebagai agama yang benar dari Allah, yang tidak bisa di rusak oleh perdayaan dan tekanan dari golongan manapun (atheis) Quraisy dengan berbagai upaya penangkapan, pemenjaraan, pembunuhan, pengusiran, penculikan, pengucilan, intimidasi dan tidak boleh berhubungan dagang (embargo ekonomi) serta bermacam usaha makar yang diperlakukan terhadap Rasulullah SAW dan orang-orang Mukmin yang pada kenyataannya Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya”(QS.8:30). 

Hijrah adalah kesediaan melaksanakan reformasi aktual dengan menanggalkan kehidupan jahiliyah yang nyata yang terlihat tumbuh sebagai karakter masyarakat Jahiliyah, seperti penyembahan berhala dan manusia, hilangnya batas halal-haram, berkelakuan keji dan tercela (zina, sadis, miras, korupsi, kolusi, manipulasi, hedonis dan riba), menjadi ancaman terhadap orang lain, memutus silaturrahim dengan membahayakan ketenteraman tetangga, yang kuat menelan yang lemah.
 

Dengan strukturisasi ruhaniyah melalui Risalah Muhammad SAW, yang terkenal shiddiq (lurus, transparan),amanah (jujur),tabl igh (dialogis),fathanah (ilmiah), ditanamkan keyakinan bersih kepada kekuasaan Allah Yang Esa (tauhidiyah), kepercayaan terhadap hari berbangkit (akhirat), disiplin beribadah (syari’at), optimisme yang tinggi terhadap luasnya bumi (rezki), kesaudaraan mendalam (mu-akhah), akhirnya setiap pribadi mukmin siap untuk berhijrah semata-mata mengharapkan balasan (pahala) dari Allah (lihat, QS.4:100).
 

Hijrah telah menjadi ketetapan operatif yang berlangsung terus menerus dalam proses restrukturisasi masyarakat baru yang berdiri dengan ikatan kepercayaan dengan prinsip dasar yang lebih tinggi dari sekedar hubungan solidaritas kelompok, nepotisme) dan tumbuh berkembang menjadi masyarakat majemuk pertama yang hidup diatas landasan keadilan berkemakmuran.
 

Hijrah telah membentuk tatanan masyarakat yang terbuka untuk semua, dengan kesempatan berkembang mencari kehidupan berdasar hak asasi yang sama bagi semua anggota masyarakatnya.
Tidak ada kelompok yang bisa mencegah berbagai anggota masyarakatnya untuk maju. Salah satu keutamaan yang di tampilkan Islam adalah membangun satu masyarakat yang kuat berdasarkan sikap saling mengasihi (ukhuwwah dan mahabbah) dan saling membantu (ta’awun), sebuah peradaban yang tinggi yang melahirkan suatu lingkungan yang sehat politik, ekonomi, kebudayaan dan materil, sehingga memungkinkan manusia mengarahkan dirinya untuk menyembah Allah, mengikuti perintah-perintah-Nya dalam semua kegiatan (lihat QS.Tahrim,ayat 6), tanpa adanya rintangan dari institusi-institusi masyarakat.
 

Masyarakat akan tetap di anggap terbelakang sepanjang ia gagal menciptakan satu lingkungan yang tepat untuk menyembah Allah sesuai dengan syari’at-Nya. Maka tidak dapat di sangkal bahwa Islam dan Iman telah mampu membangkitkan motivasi kuat dengan keyakinan diri yang mendalaml memiliki kebebasan terarah dan bertanggung jawab, baik secara moral maupun intelektual. 

Inilah suatu catatan kaki dari sejarah hijrah yang tak boleh di abaikan.
 

Generasi umat Islam hari ini harus mampu mencapai visi baru dalam gelombang kesadaran Islam yang pengaruhnya nampak dalam tatanan kehidupan duniawi. Hanya kelompok Yahudi (zionis) tidak pernah diam berupaya sekuat daya agar manusia senantiasa mengikutm illah (konsepsi dan cara-cara) mereka (QS.2:120).

Komentar :

ada 0 komentar ke “BAGAIMANA HIJRAH KITA ?”

BERITA HARI INI

 

YAHOO PIPES

BERITA TERBARU

Editor template ibnuhasbie | Untuk template Catatan Harian